Mungkin ini cuma
terjadi di negeriku. Namun mungkin juga ada di negeri lain. Atau bisa jadi di
diri setiap orang tanpa mengenal batasan bernama Negara dan berbagai atribut
lainnya. Ini adalah hal mengenai sebuah kebiasaan perilaku atau perkataan atau
mungkin lebih tepatnya cara berpikir yang cukup sering kutemui di
keseharianku. Ini tentang melihat hal baik dari sebuah kejadian buruk.
Pernahkah kamu mendengar, ada seseorang yang jatuh ketika
mengendarai sepeda motor. Dia terjatuh ke pinggir dan menghantam aspal. Tangan
kakinya penuh luka termasuk kepalanya. Ketika dia, keluarganya atau temannya
atau hanya orang lewat yang kebetulan melihat atau menolong orang tersebut,
mungkin ada diantara mereka yang berkata: untunglah kamu masih selamat. Atau
untunglah kamu jatuh ke pinggir bukan tengah jalan. Untunglah ada orang yang
cepat menolong. Untunglah tidak ada yang patah mematah. Untunglah lukanya tidak
di seluruh badan, dst dst.